![]() |
Gubernur Mahyeldi Terima Tamu Dari Jepang( Poto Novi) |
Selama hampir dua jam, ketiga investor menyampaikan beberapa
program rencana pembangunan dan kerjasama di Sumbar, diantaranya rencana
pengembangan pembangkit listrik tenaga bio energi di Kepulauan Mentawai,
pengembang an objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta dan kerjasama
pengiriman tenaga kerja ke Jepang.
Haryadi menyampaikan rencana pembangkit listrik tenaga bio energi di Mentawai menggunakan sumber energi baru terbaru kan (EBT) dari tanaman Kaliandra. Sumber olahan palet dari kayu kaliandra digadang bisa menjadi bahan EBT biomassa pembangkit listrik hingga 10 MegaWatt.
"Untuk tahap awal akan dikembangkan di lahan
seluas 3 ribu hektar sebagai inti. Nanti plasma dari masyarakat sekitar tentu
akan turut menunjang. Kaliandra itu kalorinya bagus sekali dan sudah ada hasil
penelitiannya dari LIPI.Bunganya disukai lebah, daunnya juga bagus untuk
ternak dan kayunya bisa kita manfaatkan sebagai sumber bio energi," ungkap
Haryadi.
Selain itu, untuk pengembangan wisata Tahura,
menurut Haryadi akan menghadirkan konsep wisata edukasi modern. Rancangannya
seperti museum tapi atraktif, tidak pasif seperti museum pada umum nya.
"Bukan wisata biasa, ada nilainya. Tapi tetap
mematuhi aturan tentang pemanfaatan taman nasional atau hutan lindung,"
kata Haryadi yang telah sukses mengembangkan wisata Sakura Hill di Tawangmangu,
Jawa Tengah.
Sementara, Hidayat Hanawa dan Kotaro Matsuzaki, dua orang pendiri ANS Japanese Academy, me nawarkan kerjasama pe ngiriman tenaga kerja ke Jepang dengan pola dan sistem yang disebut sebagai sesuatu yang beda, pertama dan satu-satunya di Jepang.
"Kami menerima lulusan SMK untuk dikirim
bekerja di Jepang sekaligus sekolah. Melalui ANS Japanese Academy, siswa yang
dikirim ke Jepang akan didaftarkan di akademi sekaligus bekerja di perusahaan
yang sudah bekerjasama. Jadi yang bersangkutan bisa membiayai sekolahnya
sendiri dari penghasilannya bekerja. Upah minimal lulusan SMK Rp15 juta
perbulan," jelas Hidayat yang sudah 25 tahun tinggal di Jepang.
"Dukungan Pak gubernur sangat kita harapkan. Inilah impian kami, bagaimana tenaga kerja tak hanya dapat Yen, tapi juga dapat gelar degree atau sarjana sekaligus hidayah, karena kita bekali juga dengan moral keislaman. Ini beda dengan pe ngiriman tenaga kerja biasa," tambah Hariyadi.Kuncinya menurut Matsuzaki, adalah bahasa. Lulusan SMK jurusan apa saja dan berapapun siap ditampung. Yang penting dibekali bahasa Jepang.
"Perusahaan kami berpusat di Hamamatsu, kota
industri tempat diproduksinya berbagai merek otomotif terkenal di dunia. Yang
jadi perhatian pada tenaga kerja asing adalah bahasa. Tapi dari Indonesia,
rata-rata bahasa Jepangnya cukup baik, karena itu coba jalin kerjasama
ini," kata Matsuzaki, seperti diterjemahkan Hidayat.
Gubernur Mahyeldi menyambut baik kehadiran ketiga
orang tamu dan mengapresiasi kerjasama yang ditawarkan.Gubernur meminta kepada
kepala OPD terkait untyk segera menindak lanjuti pertemuan ini untuk pembahasan
yang lebih mendetail.
"Soal pendidikan dan tenaga kerja ini sangat
luar biasa, be kerja dan belajar. Kita harus siapkan skill bahasa nya di SMK.
Saya minta dinas pendidikan tindaklanjuti tawaran kerjasama ini. Tahun depan
kalau bisa sudah ada yang berangkat. Untuk skema biayanya nanti kita akan
berikan bantuan bagi yang tidak
mampu," tegas gubernur.
"Kepada dinas terkait, soal Tahura dan Bio energi agar men dalami lebih detail. Mudah-mudahan niat baik ini bisa ber lanjut demi kebaikan bersama," sambung gubernur.Turut hadir kepala OPD lingkup Pemprov Sumbar, diantara nya Kepala Bappeda Medi Iswandi, Kepala DPMPTSP Adib Alfikri, Kepala Disnakertrans Nizam Ul Muluk, Kepala Dinas ESDM Herry Martinus, dan Kepala Dinas Kehutanan Yozawardi.( novi)