Pasaman (SUMBAR),CR-Korban meninggal dunia pasca gempa Pasaman Jumat (25/2/2022) pagi kemaren,bertambah satu orang. Setelah sempat dirawat satu malam, Sabtu (26/2/2022) pagi tadi,Tek Baya (76 th) warga Kampung Malayu, Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, yang tertimpa reruntuhan rumahnya, akhirnya menghembuskan napas terakhir ba'da subuh tadi. 1 Maret 2022
Kelima korban masing-masingnya Amaik (18 th) dan Upik (48 th)
warga simpang 3 Alai Jorong Siparayo, serta anak Inun (3 th) dan Susi (21 th)
Istri Jorong Siparayo, terakhir Baya (76 th)."Hingga pagi ini sudah lima orang warga Malampah yang
meninggal dunia, akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya," ujar Camat
Tigo Nagari, M. Nasril, di posko bencana Malampah.
Selain korban meninggal dunia, gempa yang disertai banjir dan
galodo kemaren.juga mengakibatkan 6 orang warga hilang. Keterangan dari warga
setempat, Buyung Kator (47 th), saat gempa yang disertai galodo kemaren,
tercatat 6 orang warga Malampah dinyatakan hilang.
"Satu orang telah ditemukan sore kemaren, sementara lima
lainnya masih dalam pencarian," tuturnya, sambil mengerjakan tenda di
lokasi pengungsian.
Data di posko Bencana Gempa Pasaman Nagari Malampah, sabtu pagi,
tercatat 5 orang meninggal dunia, 35 luka berat dan telah dirujuk ke Rumah
Sakit, serta ratusan orang mengalami luka ringan, ditambah 6 orang hilang, dan
satu diantaranya telah ditemukan.Sedangkan bangunan rumah warga yang hancur dan
rusak di Kecamatan Tigo Nagari saja, mencapai angka 500 unit.
"Terparah di Kampung Rawang dan Bukit Lintang, dari 90 unit
rumah (90 KK) di kampung itu, yang masih layak huni hanya tinggal lima unit
saja. Kondisi serupa juga dialami warga Kampung Landu Jorong Parik Lubang dan
Koto Sapan Jorong Kajai, 60 persen rumah warganya hancur
Sekretaris daerah Kabupaten Pasaman Drs. Mara Ondak, MSi ketika
dimintai keterangan di posko bencana Malampah, Sabtu (26/2) dinihari tadi,
menyebut bahwa kondisi Malampah masih memprihatin kan.
"Hujan lebat masih mengguyur hingga malam ini, aliran sungai
di Pasar Malampah sempat meluap, dan beberapa kali gempa susulan masih
terjadi," jelas Sekda.Turut disampaikan Sekda, kebutuhan paling mendesak
bagi warga malampah saat ini adalah tenda untuk pengungsi, WC portable serta
air bersih. (man)