Pasaman( SUMBAR),CR-Kawasan Malampah
merupakan daerah terparah di Kabupaten Pasaman dihantam gempa berkekuatan 6,2
SR Jumat (25/2/2022) pagi. Ratusan rumah rubuh, rata dengan tanah. Sebagian
lainnya rusak berat, retak-retak tak layak ditempati. Sedangkan korban
meninggal dunia tercatat sudah enam orang.
Belasan kampung di
Nagari Malampah, betul-betul hancur. Tenda-tenda pengungsian ber diri di
beberapa lokasi. Ada yang terlokalisir di tempat pengungsian, ada yang
mendirikan tenda sendiri-sendiri di pekarangan rumah mereka.
Sejumlah menteri dan
petinggi negara sudah berdatangan ke Pasaman, para Jendral pun hadir menunju kan
empati buat Malampah. Duka Malampah, duka
Pasaman, duka Sumatera Barat dan duka Bangsa Indonesia.
Pasca gempa beruntun
Jumat kemaren, Bupati Pasaman H. Benny Utama yang pulang mendadak dari dinas
luar daerah, langsung menuju daerah terdampak bencana, Kecamatan Tigo
Nagari.
Dan, mulai Sabtu (26/2)
pagi, sejak pukul 07.00 wib, Bupati Benny Utama sudah tandem di Tigo Nagari .
Diawali meninjau seluruh daerah terdampak bencana di Malampah, dilanjutkan
menyiapkan posko-posko bencana, posko kesehatan, dapur umum dan kelengkapan
lainnya, termasuk mengarahkan Tim Pengumpul data dampak bencana.
"Pastikan yang
sakit mendapat pengobatan, yang hilang dicari maksimal, makanan terbagi merata,
listrik dan jaringan telepon diaktifkan hari ini, pendistribusian bantuan harus
tepat sasaran dan diterima yang berhak.Bencana Malampah duka
kita bersama," tegas Bupati Benny Utama dalam setiap kali rapat evaluasi
penanganan bencana Malampah.
Sabtu malam, usai rapat
bersama kepala BNPB Pusat, Danrem 032 WRB, Kapolda Sumbar, Sekda Provinsi dan
Bupati Pasaman Barat di Balerong rumah dinas Bupati Pasbar di Simpang Ampek,
dan terakhir meninjau gudang bantuan di posko kantor Camat Tigo Nagari, Bupati
Benny Utama kembali ke Lubuk Sikaping.
Minggu (27/2/2022) pagi,
Bupati Benny Utama kembali ke Tigo Nagari. Begitu mengetahui adanya polemik
pendistribusian bantuan, Bupati Benny langsung melakukan rapat mendadak dengan
OPD terkait, Camat Tigo Nagari, tiga orang wali nagari dan seluruh kepala
jorong se-Kecamatan Tigo Nagari.
"Jangan ada lagi
masalah dalam pendistribusian bantuan. Masyarakat tidak boleh menjemput
langsung ke posko. Bantuan harus diantar kepada masing-masing korban. Para
jorong segera sampaikan data korban secara benar, agar bantuan tepat
sasaran," tegas bupati.
Dijelaskan, proses
penanganan bencana Malampah akan memakan waktu panjang, lantaran rumah yang
hancur harus dibangun kembali.
"Jika bantuan tidak
dikelola dengan baik, para pengungsi akan susah nantinya. Karena bantuan tidak
datang selamanya, sementara proses pemulihan memakan waktu lama," ingat
bupati.
Setelah menghimpun
seluruh permasalahan yang telah dan akan muncul, Bupati Benny Utama melakukan
rapat gabungan lengkap, Minggu (27/2/2022) malam dengan seluruh OPD Pemkab
Pasaman dan Tim penanggulangan bencana Malampah, termasuk Wali Nagari dan
jorong setempat, di hall rumah Wali Saren, Ninik Mamak Ladang Panjang, Tigo
Nagari.
Bupati Benny Utama
ingin, selama masa tanggap darurat 14 hari, seluruh data valid sudah masuk,
sehingga penanganan lanjutan bisa dimulai.
"Juga pastikan
masyarakat pengungsi tidak kekurangan makanan, dan kebutuhan harian lainnya,
karena masyarakat sudah menderita selama dipengungsiannya," ujar bupati
kepada seluruh kepala OPD dan Tim penanganan bencana Pasaman.(Nov)