Disampaikan wabup, audiensi bersama ulama dan tokoh agama
bertujuan memperkuat sinergitas penanganan Covid-19. Selain itu juga
mendiskusikan langkah-langkah yang akan diambil dalam menekan laju penularan
virus Corona.“Melihat laju harian penularan Covid-19 meningkat, maka kita
berharap MUI Agam, DMI Agam dan Kemenag Agam bergerak di bidangnya
masing-masing, seperti mengedukasi umat tentang ancaman Covid-19 dan penerapan
protokol kesehatan,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat, akan tetapi juga meng ancam sendi kehidupan lainnya, termasuk keagamaan.Untuk itu imbuhnya, pihaknya perlu mendiskusikan upaya yang diambil dalam menekan penyebaran Covid-19 tanpa mengganggu aktivitas keagamaan.
Wabup Agam menyarankan, aktivitas keagamaan dilangsungkan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.Menurutnya, mengontrol prokes Covid-19 dengan ketat di tempat ibadah sangat diperlukan. Pihaknya berharap para ulama dan tokoh agama dapat turut mengedukasi masyarakat terkait hal ini.
“Kita dorong jemaah di tempat ibadah untuk membawa sajadah
sendiri. Kita bersyukur bisa beribadah di masjid meski dengan prokes, jika
masyarakat tidak mengikuti prokes maka kita takut wabah ini makin tidak
terbendung,” terang wabup.
Ketua Umum MUI Agam, Dr. Muhammad Taufiq, M.Ag, didampingi perwakilan DMI Agam menyebut, sebagai salah satu unsur Forkompimda, pihaknya siap menyokong pemerintah setempat dalam upaya memutus mata rantai Covid-19.Menurutnya, secara prinsip pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait penanganan Covid-19 seperti penerapan 5 M. Dalam hal ini, MUImemiliki tugas menjaga kemaslahatan umat, termasuk dari ancaman Covid-19.
“Kita berharap para ulama, dai, ustadz bisa menjaga prokes dan mencontohkannya ke masyarakat, dimulai dari diri kita dulu. kemudian kita mengedukasi bahwa virus ini nyata adanya, sebab masih ada segelitir masyarakat yang tidak percaya ,” ucapnya.Ditambahkannya, selain menjaga prokes Covid-19, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menjaga proman atau protokol keimanan. Pihaknya meyakini, pandemi ini bisa diatasi dengan menjaga ketaatan kepada Allah SWT.( Adi)