Padang Panjang (SUMBAR),CR-Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy
Joinaldy meninjau unit pengolahan susu Kelompok Tani Permata Ibu dalam rangka
pengembangan sentral susu sapi perah di Padang Panjang."Padang Panjang adalah pionir
dalam usaha sapi perah sejak tahun 1982 karena itu kita dorong agar bisa
menjadi sentra susu di Sumbar," katanya di Padang Panjang, Rabu
(4/8/2021).
Ia mengatakan, saat ini masih ada
beberapa kekurangan terutama untuk mesin pengolahan seperti untuk susu UHT.
Untuk hal tersebut dia meminta pengelola untuk berkoordinasi dengan pemerintah
Kota Padang Panjang serta Provinsi Sumbar.
"Saat ini kita di provinsi
sebenarnya punya alat UHT, tetapi letaknya di UPT Payakumbuh. Mungkin nanti
bisa dikoordinasikan agar saling bantu dengan Padang Panjang," ujarnya.
Unit Pengolahan Susu Kelompok Tani
Permata Ibu tersebut berupaya untuk mempertahankan kualitas susu produksinya
diantaranya dengan menguji setiap susu yang masuk sesuai standar Standart
Operating Procedur (SOP) yang diterapkan diantaranya susu sapi murni harus
diantar langsung oleh pemilik ke UPS Permata Ibu dalam plastik packaging dua
lapis.
Kemudian packaging harus diberikan
label atau merek sesuai dengan nama pemilik. Susu harus dalam keadaan bersih
dan kemudian disusun rapi dalam freezer yang ada di ruang penerimaan.Susu yang
sudah masuk ruang penerimaan akan dites oleh petugas UPS dan Koperasi secara
organo laptic, kemudian diuji lagi dengan alat milk analyzer.
Standar kualitas yang ditetapkan adalah
F/lemak 2,75 persen, S/kepadatan non lemak 8,00 persen, P/Protein 2,75
persen.Produksi susu UPS Permata Ibu per hari di masa pandemi menurun 50 persen
yaitu 400 liter/hari dari sebelumnya 800 liter/hari. Pemasarannya sampai ke kabupaten
dan kota lain dalam provinsi Sumbar dan ke Pekanbaru khusus untuk UHT.
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran
mengatakan Unit Pengolahan Susu itu juga berpotensi di kembangkan sebagai
tempat wisata edukasi.Di lokasi itu wisatawan bisa merasakan sensasi memberi
makan sapi hingga ikut memerah susu sapi. Sebelum pandemi tercatat 35 ribu
pengunjung telah mencoba merasakan sensasi itu.
Masing-masing pengunjung dikenai biaya
Rp20 ribu dengan bonus satu botol susu sebagai oleh-oleh. Ikut dalam kunjungan
tersebut Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat,Kepala Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Baratdan Kepala Dinas Peternakan Kota
Padang Panjang.( Abi