Tanah
Datar(SUMBAR),CR -Museum Istano Basa Pagaruyung yang terletak di kecamatan
Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar memiliki keragaman peninggalan budaya
dari zaman dulu yang nilainya tetap terjaga, baik berupa benda atau berbentuk
seni ataupun tatanan kearifan lokalnya yang masih bisa dijaga dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
Dari
begitu banyaknya peninggalan-peninggalan yang ada di Museum Istano Basa
Pagaruyung, salah satunya yang bisa lihat keindahannya adalah seni ukiran
(ukie) yang ada disetiap tempat dari Museum itu, mulai dari dinding, pintu,
pintu jendela, lemari, tempat tidur bahkan dilangit-langit dibawah atap.
Ukiran
Lebih
dari 40 jenis ukiran yang ada melekat di Musium itu memiliki nama dan makna
tersendiri sebagai bentuk perwujutan dari tatanan serta simbol suatu kebudayaan
dalam pemerintahan pada masanya yang dituangkan dalam bentuk seni yang maha
tinggi.
Dari
banyaknya Jenis ukiran yang ada di museum Istano Basa Pagaruyung pisang Sasikek
yang terletak didampa-dampa atau lesplang Musium Istano Basa Pagaruyung
merupakan makna dari Alam Takambang Jadi Guru yang artinya suku atau keturunan
yang memakai adat matriakat yang memakai suku menurut ibu.
Yang
melambangkan keturunan mulai dari satu rumpun, satu tandan, satu ikat satu
rumpun dari pihak keturunan ibu yang kedekatan hubungannya termaknai dengan
ibarat pohon pisang.Kedekatan
hubungan suatu suku dari pihak ibu memiliki keterikatan yang tinggi untuk
meneruskan keturunan dari pihak ibu. andaikan keturunan punah
Jenis
ukiran dengan nama "Jalo taserak" yang bisa dijumpai didinding bawah
pintu jendela Musium Istano Basa Pagaruyung yang memiliki arti pemerintahan itu
melingkupi semuanya, mengatur pemerintahan oleh adat, ibarat jala atau jaring
dalam suatu daerahnya dengan Arif dan bijaksana.
Makna Dan Falsafah
Selain
itu ukiran juga diterapkan juga pada bangunan bangunan budaya Minangkabau
seperti Rumah Gadang Balai Adat dan perkantoran seperti kantor Kerapatan Adat
Nagari (KAN). penerapan pada perabotan rumah seperti kursi, meja, dan tempat
tidur.
Motif
dan corak ukir yang ditemui di Musium Istano Basa Pagaruyung terdiri dari
gabungan alam yang yang ter perangaruh oleh kehidupan sehari-hari dalam
pemerintahan untuk memberikan makna sendiri yang pada intinya setiap ukiran itu
punya makna tentang aturan dan tatanan masyarakat dalam peradabannya
Makna
yang tercermin dari setiap ukiran yang ada di museum Istano Basa Pagaruyung
melambangkan pemerintahan raja disaat itu, bagaimana sebuah aturan itu bisa
dituangkan dalam bentuk karya seni yang masyarakat bisa memaknainya dengan
sebuah tatanan kearifan lokal budayanya.(M)