Tanah Datar (SUMBAR),CR-Pandemi telah membuat banyak usaha baik
itu usaha kecil atau pun usaha kecil menengah (UKM) tidak jalan bahkan sampai
tutup namun tidak begitu dengan Usaha ikan salai atau yang dikenal dengan
sebutan ikan asap yang ada di kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar.
Bagi beberapa orang pelaku usaha ikan Salai pandemi tidak berdampak sama sekali karena meskipun dalam kondisi yang tidak stabil permintaan pasar untuk ikan Salai justru meningkat dengan harga yang cukup relatif tinggi.
Salah satu pelaku usaha ikan Salai Deswita (44) saat ditemui ditempat usahanya, Rabu (25/08/2021) di Nagari Tapi Selo kepada awak media mengatakan tidak ada pengaruh Pandemi pada penjualan Ikan Salainya."Saat pandemi kita tetap membuat ikan Salai sekitar 1 ton perhari dengan dibantu oleh 20 orang pekerja dan usaha ini sudah saya jalani selama 5 tahun," ujarnya.
Menurut Deswita bahan baku ikan Salai berupa ikan lele didatangkan dari Pekanbaru. kriteria ikan lele itu sendiri me nurut Deswita harus yang makan pelet bukan yang makan kulit ayam.
Ketika ditanya apakah ikan itu dijual sendiri ke pasar-pasar atau sudah ada pengepulnya, Deswita mengatakan sudah ada pengepulnya seperti di Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang.
Menurut Deswita ikan dipanggang dengan menggunakan open yang memiliki sekitar 30 buah loyang seharga lebih kurang 17 juta sedangkan untuk pemanggangan menggunakan kayu bakar.
Untuk itu Deswita berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah karena menurutnya 1 ton (1000 kg) ikan lelesetelah di jadikan ikan Salai, berat nya menjadi 250 kg sedangkan ada 20 orang yang membantunya membersihkan ikan dengan upah seribu rupiah perkilo. (M)