Menurut Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Emrizal, kelahiran anak
sapi kembar membuktikan kualitas semen beku me lalui IB sangat bagus, serta
peran inseminator yang dapat dihandalkan dalam pelayanan kawin suntik ternak
masyarakat.
“Hal ini terbukti, sejak 2017 sudah 82 ekor anak sapi lahir dari kelahiran kembar,” ujarnya, Selasa (8/6). Atas keberhasil an itu, katanya, seorang petugas inseminator Agam diganjar penghargaan pada 2018, dalam kelahiran anak sapi kembar di Sumatera Barat.
Ia menjelaskan, IB langkah yang tepat untuk meningkatkan populasi
ternak sapi, karena proses pembuahan sel telur yang dihasilkan sapi betina saat
ovulasi jadi lebih tepat. Kemudian pencermatan tanda sapi betina birahi, yang
diketahui oleh peternak dan saat itu pula dilaporkan kepada petugas untuk
dilakukan IB.
“Maka kita mengimbau para peternak, agar segera menghubungi
petugas apabila sapi betina miliknya telah menunjukkan tanda birahi seperti,
ternak gelisah atau menaiki sapi lainnya, vulva bengkak dan hangat dengan warna
kemerahan, serta ekor sapi yang sering diangkat,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Pembibitan Ternak, Jafrika menyampaikan, bahwa ada beberapa keunggulan dari IB ini seperti, mem perbaiki mutu genetik ternak dan peternak tidak perlu memelihara sapi jantan.“Ini juga akan menghemat biaya bagi peternak itu sendiri,” tuturnya.
Pada 2021, Dinas Pertanian Agam menargetkan pelaksanaan IB
sebanyak 9.720 ekor, telah terealisasi 3.997 ekor atau 41 persen dari jumlah
yang ditargetkan.(Adi)