Pesisir Selatan(SUMBAR),CR-Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhortbun) pada musim tanam pertama tahun 2021 ini akan tetap mempertahankan benih unggulan jenis varietas bawaan.
Upaya itu harus dilakukan, sebab flasma nufta varietas bawaan yang
sudah diluncurkan secara nasional sejak tahun 2014 lalu itu, sangat cocok
tumbuh dan berkembang pada lahan pertanian Pessel yang ber iklim
panas. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebun an
(Distanhortbun) Pessel, Nusirwan, mengatakan kepada pesisir selatan.go.id
Selasa (4/5) bahwa untuk menjaga plasma nutfah varietas bawaan tersebut,
pihaknya melakukan penangkaran dan budidayanya dengan kelompok
tani.
"Varietas bawaan yang merupakan flasma nufta asli Pessel yang
sudah dilakukan peluncuran secara nasional pada tahun 2014 lalu itu, terus kita
lakukan pengembangan dan pembudidayaannya bersama masyarakat dan kelompok tani.
Ini kita lakukan agar padi yang bisa tumbuh subur di Pessel ini, bisa terus
berkembang," ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa untuk meningkatkan kualitas hasil panen, serta
juga sistem penangkaran, pihak nya juga bekerja sama dengan tenaga peneliti
dari Balai Pengkajian Teknologi dan Penelitian (BPTP) Sumbar Sukarami Solok,
serta dengan Balai Pengawasan Sertifikat Benih (BPSB).
"Kerjasama itu kita lakukan untuk perbanyakan benih varietas
bawaan," jelasnya.Penangkaran benih penjenis padi sawah varietas bawaan
itu, juga dilakukan pada kelompok tani (Keltan) di beberapa kecamatan.
"Itu bisa dilakukan, sebab masyarakat petani di daerah ini
memang telah menjadikan varietas bawaan sebagai bibit unggulan,"
ungkapnya. Hendri 42, anggota Keltan Surantiah di Kecamatan Sutera me
ngatakan bahwa pengembangan benih padi varietas bawaan itu, sudah dilakukan
angota kelompoknya sejak lima tahun terakhir.
"Karena hasil panen dari padi jenis bawaan ini cukup laris
dan disukai oleh masyarakat. Makanya kami terus melakukan upaya
pengembangannya, termasuk juga di musim tanam pertama tahun 2021 ini,"
ungkapnya.
Dijelaskan Hendri bahwa keunggulan beras bawaan ini adalah nasinya
pera, berasnya putih dan jika dimasak akan sangat lembut dan tidak mudah
basi.Karena keunggulan itu, sehingga beras jenis bawaan ini sangat diminati
oleh masyarakat lokal dan juga luar daerah. Karena hasil panennya masih
terbatas, sehingga kami belum bisa memenuhi permintaan dari luar daerah dalam
jumlah besar," ujarnya.
Dia berharap melalui padi sawah unggulan yang telah diluncurkan
secara nasional sejak tahun 2014 itu, benar-benar terus berkembang di daerah
itu."Sebab tidak semua daerah di Indonesia yang memiliki flasma nufta
sebagaimana yang kita miliki di daerah ini," timpalnya. ( RV)