Kedatangan Menteri Pertanian SYL dalam
rangka menghadiri agenda yang dirangkai dengan Ekspose Inovasi Buah Tropika
dengan tema "Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan
dan Pengembangan Industri Buah Tropika Yang Maju, Mandiri dan Modern"
Menteri Pertanian mengatakan, Pertanian
di Sumbar harus mampu menampilkan inovasi teknologi terbaiknya, inovasi
teknologi ini yang akan membawa kita berubah yang mampu memberi nilai tambah
kepada masyarakat. Seperti tanaman pisang, bagaimana bisa dikonsumsi berbentuk
kripik, buah manggis, kulitnya bisa menjadi obat.
"Saya ingin kekayaan komoditi
pertanian yang menjadi kekuatan di Sumbar yang beda di provinsi lainnya,"
kata Menteri SYL
SYL meminta kepada Kepala Balitbu
Tropika untuk bisa memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para petani, agar
bisa memiliki inovasi yang tidak dimiliki oleh provinsi lain. Oleh karena itu
SYL berharap ke depannya setiap UPT/KP mampu membangun satu paket bercocok
tanam yang berstandar pertanian 4.0 sehingga bisa menjadi contoh bagi
pembangunan pertanian di daerah masing-masing.
"Apalagi Balitbang telah melakukan
rekayasa-rekayasa perkawinan genetika yang ada sehingga mampu menghasilkan
ragam buah pisang yang berkualitas," ucapnya.Akan tetapi, tentu saja bukan
hanya menghasilkan pisang, diharapkan juga mampu memberi anakan atau turunan
sampai dengan keripik, sagu dari pisang dan berbagai rekayasa lainnya.
"Jangan satu komoditi saja, kita
masih banyak lagi seperti manggis, durian, jengkol dan petai serta lainnya yang
harus kita kembangkan," ungkapnya.SYL mengungkapkan, ke depan ia bersama
Gubernur, Bupati dan Walikota se Sumbar akan fokus mengembangkan yang ada untuk
berskala ekonomi.
"Kalau berskala ekonomi, kita
tidak boleh berhenti di budidaya," tegas SYL.SYL berharap Gubernur Wagub
dan bupati wali kota Sumbar mampu mengolah hasil pertanian itu sampai membangun
pemasaran-pemasaran.Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy
memgatakan, bahwa tulang punggung Sumbar adalah 27 persen ada pada sektor
pertanian dalam artian luas. Ketika Covid-19 masuk ke Indonesia khususnya di
Sumbar sektor pertanian tidak terpenggaruh, bahkan bisa meningkatkan ketahanan
pangan di Indonesia.
"Peningkatan ini dibuktikan,
masyarakat kita tidak mengkonsumsi hasil pertanian impor. Jadi hasil pertanian
lokal meningkat hingga 40 persen," ujar Audy Joinaldy.Indonesia merupakan
negara pertanian, hal ini berarti petani memegang peranan yang amat penting
dari keseluruhan per ekonomian nasional Indonesia. Hal ini, ditunjukan dari
Petani dan pertanian merupakan basis besar perekonomian Indonesia.
"Kita berharap hadirnya Menteri
Pertanian bisa menjadi perhatian pemeritah termasuk dalam menunjang sektor
pertanian di bidang riset dan teknologi yang sepadan. Sebaiknya, kalau tidak
ada perhatian besar pemeritah, jangan harap sektor ini bisa berkembang,"
harapnya.Di Sumatera Barat sektor pertanian mampu menjadi salah satu sektor
yang mendorong perekonomian di masa pandemi Covid-19 yang bisa mengalahkan pada
sektor industri.
"Makanya kami bisa mengatakan
sektor pertanian adalah tulang punggung Sumbar," tuturnyaPertanian
memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan sektor industri. Dengan kata
lain, pertumbuhan sektor pertanian akan lebih berpengaruh ketimbang
industri."Pertanian punya kekuatan lebih besar dari industri. Di sektor
pertanian ada produk unggulan, pangan dan perkebunan, lalu perikanan yang
menjanjikan," ujarnya.( ZD)