Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano dalam
paparannya menyampaikan, sejumlah cara yang dilakukan dalam mengendalikan
inflasi.
Hal itu disampaikan di hadapan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional RI/ Bappenas, Amalia Adininggar
Widyasanti, ST, MSi, M.Eng. Ph.D, Direktur Keuangan Negara dan Analisis Moneter
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/ Bappenas, Dr. Ir. Boediastoeti
Ontowirjo, MBA dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera
Barat, Dr. Gunawan Wicaksono, ST, MA.
Adapun yang dilakukan antara lain, membentuk Tim Pengendalian
Inflasi, diketuai langsung wali kota dan melibatkan instansi dan OPD terkait.
Kemudian berkoordinasi dengan TPID Provinsi Sumatera Barat, Bank Indonesia
Perwakilan Sumatera Barat dan TPID kabupaten dan kota lain di Sumatera Barat.
Lalu menerbitkan regulasi/SOP penggunaan anggaran untuk stabilisasi harga, di
antaranya Sistem Pembayaran Non Tunai.
Pemko menjalankan operasi pasar dan pasar murah dalam menjaga
stabilitas harga. Pendirian toko tani, pendirian Sub Terminal Agribisnis,
penggiatan pertanian perkotaan, optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk
pertanian, mendorong kerja sama perdagangan antar daerah.
Dalam mendorong bangkitnya UMKM di masa pandemi, Pemko telah memberikan bantuan wirausaha yang nominal nya hampir menyamai bantuan dari pusat. "Hanya Padang Panjang yang menyamai bantuan wirausaha Kementerian. Kalau pemerintah pusat memberikan Rp. 2.400.000, kita memberikan Rp. 2.000.000 untuk 2.028 pemilik usaha di tahun 2020," sebutnya.
Selain itu pemko juga memberikan bantuan sosial tunai selama tiga tahap yang turut menggairahkan daya beli masyarakat di masa pandemi. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/ Bappenas, Amalia Adininggar mengatakan, selain mengetahui strategi pengendalian inflasi dan daya beli masyarakat, pihaknya juga ingin mensinergikan pengembangan UMKM binaan Bank Indonesia dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Saya rasa ini momen penting dalam pemulihan perekonomian di
Padang Panjang. Tentunya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
Bank Indonesia adalah hal yang perlu dilakukan bersama-sama," katanya.
Amalia juga mendorong pemko terus mengajak masyarakat menyukseskan
program vaksinasi sebagai titik balik dalam pemulihan perekonomian.
"Bila progaram vaksinasi ini diiringi dengan protokol kesehatan yang
ketat, tahun 2021 menjadi awal pemulihan ekonomi dan terus membaik di
tahun-tahun berikutnya," ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sumatera Barat Gunawan Wicaksono, mengatakan, ingin menggali lebih dalam
bagaimana kinerja dari Padang Panjang sebagai kota Indeks Harga Konsumen (IHK)
non Inflasi. "Bagaimana yang dilakukan Pemerintah Kota Padang Panjang
dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat dan medorong UMKM di Padang
Panjang ini," sebutnya.