Hal ini disampaikan Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si,
dalam acara Penandatangan Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja Antara Pemerintah
Provinsi (pemprov) Sumbar dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang Sinergi
Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di IPB Bogor,
Selasa (13/4/2021).
Rektor IPB juga menyampaikan saat ini sektor pertanian penting,
pertama sebagai sumber pangan nasional, kedua sebagai sumber bahan-bahan
kesehatan karena kita masih import bahan obat-obatan, maka kedaulatan bidang
kesehatan mesti kita wujudkan dengan meningkatkan potensi daya lokal untuk
kebutuhan kesehatan masyarakat.
" Ketiga urmaterial sudah sangat banyak seperti produk
kosmetik, produk helm. Bahkan kita sudah melakukan inovasi menghasilkan kulit
udang sebahan pelapis bodi pesawat antiradar. Kemudian juga rompi anti peluru.
Hal ini juga terungkap pada saat kunjungan wakil menteri pertahanan RI bahwa
IPB juga memiliki inovasi dalam bidang pertahanan. Maka inovasi bukan hanya
pangan, pertahanan, obat-obatan material lainnya sebagai alternatif,"
ungkap Arif Satria.
Arif Satri juga menyampaikan, selamat datang Gubernur Sumatera
Barat di Universitas Inovasi dimana pada tahun 2020 ditetapkan sebagai Universitas
nomor 1 (satu) se Indonesia. Dan awal tahun 2021 dari penilai dunia dibidang
pertanian nomor 1 (satu) di Asia Tenggara, nomor 10 di Asia dan nomor 62 di
dunia
"Semoga prestasi ini yang membanggakan ini dapat meningkatkan
kepercayaan mitra kerja dalam mem buahkan hasil yang sangat tinggi.
Inovasi-inovasi IPB telah dilakukan dalam terhilirisasi dengan produk -produk
yang bermanfaat besar bagi masyarakat dan industri. Begitu juga dalam produk
pertanian, perikanan dan peternakan," ujarnya.
Arif juga mengatakan sektor pertanian sangat berperan besar di
Indonesia sebagai penyelamat disetiap masa-masa krisis, namun kadang-kadang
pasca krisis sering dilupakan. Kita berharap pasca krisispun pertanian mesti
tetap mendapat tempat dalam kebijakan nasional.
"Kita menyambut baik visi gubennur mewujudkan Sumatera Barat
madani yang unggul dan ber kelanjutan. Dimana istilah unggul menjadi trend saat
ini. Dan istilah berkelanjutan dapat secara ekonomi, sosial budaya dan
berkelanjutan secara ekologis. Dan senang sekali dapat bekerjasama
dengan berbagai kalaborasi dengan pemprov Sumbar dan berbagai
pihak," katanya.
Arif Satria juga katakan, IPB juga memiliki hubungan baik dengan
dua universitas terkemuka di di Sumbar Universitas Andalas (Unand) dan
Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai mitra strategis dan sesama rektor
memikili interaksi personal sangat baik."Klaborasi tripatri IPB, Pemprov
Sumbar dan perguruan-perguruan tinggi di Sumbar mesti menjadi kekuatan yang
baik. Masing-masing perguruan tinggi memiliki streng yang berbeda, sehingga
saling menambah agar kita benar-benar kuat dalam memajukan pembangunan daerah
dan nasional," ingatnya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah juga menambahkan,
kemitraan kerjasama ini tentu sebagai sebuah upaya nyata dalam produktifitas
masyarakat guna meningkatkan hasil pendapatan masyarakat. "Kita
menyadari waktu yang cukup pendek pemerintahan saat ini hingga tahun 2024
menjadi tantangan dalam mewujudkan keinginan menciptakan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat Sumbar. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan
berbagai pihak ini dilakukan sebagai langkah percepatan pembangunan di
Sumbar," ujarnya.
Mahyeldi juga mengatakan dengan segala kelebihan dan prestasi IPB
sebagai perguruan tinggi dengan berbagai inovasi yang telah dihasilkan tentu
diharapkan akan memberikan dampak baik dalam berbagai hal potensi yang ada di
Sumbar.
" Ada 7 poin ruang lingkup kerjasama yang akan dilakukan dengan OPD Sumbar terkait dengan IPB dalam Nota Kesepakatan ini meliputi : 1. Kuliah Kerja Nyata pengabdian kepada masyarakat. 2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia. 3. Peningkatan potensi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, kelautan dan perikanan serta UKM/IKM di Sumatera Barat. 4. Penelitian dan Pengembangan potensi sumber daya alam dan budaya Sumatera Barat. 5.Revitalisasi lingkungan yang rusak dan pemanfaatan limbah pertanian. 6. Peningkatan pendapatan dan daya saing daerah. 7. Pengembangan destinasi wisata unggulan agro dan Eko," ungkapnya. (ZD)