Payakumbuh (SUMBAR),CR-Dari rekapitulasi KPU Sumbar, pasangan Mahyeldi-Audy ditetapkan sebagai Paslon peraih suara tertinggi dengan memperoleh 726.853 suara. Disusul pasangan NA-IC yang memperoleh 679.069 suara. Kemudian, Mualim dengan raihan 614.477 suara. Dan FaGe yang mengumpulkan 220.893 suara. Jumlah total suara sah adalah 2.241.292 suara.
Pasangan Nasrul Abit - Indra Catri (NA-IC) mengajukan permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) dengan APPP Nomor : 132/PAN.MK/AP3/12/2020 pada Rabu (23/12), pukul 13.15 WIB. Dan sekarang pasangan Mulyadi - Ali Mukni (MUALIM) juga mengajukan gugatan ke MK terkait hasil pilgub Sumbar 2020.
Menyikapi hal itu, Reido Deskumar tim pemenangan milenial Mahyeldi - Audy Joinaldy memberikan komentar. Dikatakan Reido, terkait gugatan NA-IC ataupun MUALIM ke MK itu sebenarnya cuma menghabiskan waktu dan hanya bermain-main. Kamis (24/12/2020).
"Saya katakan mereka cuma menghabiskan waktu dan hanya bermain-main. Substansi yang mereka cari itu tidak jelas. Pertama dari regulasi aturan dari KPU UU Pilkada pasal 158 ayat 1 poin b. Kalau gugatanya lebih dari 1,5 persen, itu gugatannya tidak akan di terima (batal)." Itu yang pertama kata Reido
Reido juga menjelaskan, alasan-alasan mereka menggugat itu tidak masuk akal.
"Alasan mereka menggugat ke MK sangat tidak masuk akal. Dikatakan pilkada yang tidak jujur dan banyak kecurangan, kecurangan seperti apa yang dilakukan Mahyeldi-Audy? Kalau kita kaji lagi, sebenarnya siapa yang melakukan kecurangan itu, siapa yang bagi-bagi beras, siapa yang bagi-bagi sembako, dan siapa yang bagi-bagi TV ke masyarakat?" Jelas Reido.
Lebih lanjut menjelaskannya, Reido meminta kepada NA-IC ataupun MUALIM untuk sadar dan tidak memakai logika terbalik.
"NA-IC ataupun MUALIM seharunya sadar, jangan memakai logika terbalik. Jangan seolah-olah menjadi korban. Di masa kompanye dulu kita bisa melihat jelas, adanya beras dengan logo MUALIM. Untuk itu kepada NA-IC dan MUALIM, kalau sudah kalah ya kalah saja, sekarang tuhan mengkehendaki Mahyeldy-Audy yang menang. Jadi tidak usah melawan takdir." Tutup Reido Deskumar.( Ff)