CAHAYAREALITA.com - KPU kota Padang gelar talk show Dalam menyambut pesta demokrasi pemilu pada April 2019 medatang, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia menggelar kegiatan KPU goes to campus yang bekerjasama dengan 12 Universitas di kota Padang untuk memberikan sosialisasi Pemilu 2019.
Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Prof. Haryono Suyono Universitas Tansiswa Padang sebagai seruan mengajak para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya dengan Mengusung tema “KITA MAHASISWA KITA MEMILIH” , unitas Padang 26/02/2019.
Rektor Unitas Padang Dr. Ediwirman, SP, MP, yang membuka secara langsung kegiatan tersebut berharap dengan adanya Kegiatan KPU goes to campus ini sangat berguna untuk para pemilih pemula dan aktivis.
"Saya berharap dengan kegiatan ini pemilih milenial dapat membantu berjalannya pemilu esok, karena ukuran sukses tidaknya pemilu tidak terlepas dari partisipasi aktif semua pihak,” papar Rektor Unitas padang.
"Saya berharap dengan kegiatan ini pemilih milenial dapat membantu berjalannya pemilu esok, karena ukuran sukses tidaknya pemilu tidak terlepas dari partisipasi aktif semua pihak,” papar Rektor Unitas padang.
Rektor unitas Padang Dr. Ediwirman, SP, MP. Mengucapakan terimakasih atas dipilihnya Universitas Tamansiswa Padang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaanya KPU Goes to campus dari 12 Universitas Tamansiswa Padang.
Talk show yang di mideratori langsung oleh komisioner KPU,Sutrisno Kasubag Teknis & Parmas KPU Kota Padang menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong anak muda sebagai generasi milenial Yang menyangkut pentingnya peran kampus dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. “Kampus merupakan pilar penting dalam membantu menyelenggarakan pemilu. Karena kampus merupakan mitra yang strategis dan memiliki jaringan yang jelas,” ungkapnya.
Dihimbau juga Kepada mahasiswa yang berasal dari daerah yang ingin memilih dikota Padang dalam sesi diskusi yang digelar dalam acara ini, KPU kota Padang membuka stand untuk pindah memilih kepada mahasiswa yang barangkali tidak sempat melakukan administrasi untuk pindah memilih.
Mahyudin, S.Ag yang menjadi Narasumber komisioner KPU kota Padang divisi Parmaskota Padang sengaja mengangkat acara seperti ini dengan maksud KPU melihat anak muda / generasi milenia. Sebagai generasi penerus yg mendominasi media sosial. Harapan bagi menginformasikan semua kegiatan yg peduli terhadap pertumbuhan dan perkembangan demokrasi yg saat ini. Kebiasaan anak muda sebagai generasi merunduk yg tidak peduli dan tidak kenal dg lingkungan tempat tinggal. Anak muda harus melek politik karena pemilih secara menyeluruh 20% adalah suara anak-anak muda.
Pada sesi tanya jawab Mahyudin juga menjelaskan kepada mahasiswa yang menanyakan tentang pemilih yang dianggap gila.
Mahyudin, S.Ag, berpedoman pada Undang-Undang Pemilu. Disebutkan bahwa warga yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah, bukan TNI dan Polri serta tak dicabut hak politiknya, wajib masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dengan kata lain, memiliki hak suara. Penyandang disabilitas juga memiliki hak suara. Gangguan jiwa termasuk dalam penyandang disabilitas.
"Tidak pernah ada istilah menggunakan orang gila. Itu tidak ada. Disabilitas itu macam-macam, salah satunya gangguan jiwa," ujar ujar Mahyudin.
Kebijakan KPU yang mengakomodir hak pilih bagi penyandang disabilitas mental atau gangguan jiwa serta menjalankan dan mematuhi putusan yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Kontitusi (MK).
Yuni Candra, SE, MM, yang mendampingi narasumber yang juga menjabat wakil dekan Ekonomi Unitas Padang menekankan bahwa
Pemilih pemula dapat menjadi salah satu elemen yang berpotensi sebagai penyumbang angkat Golpout yang cukup tinggi karena ketidaktahuan mereka akan suara dalam menentukan pemimpin pilihannya kedepannya. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh pemilih pemula agar lebih terbuka dengan hal-hal yang terjadi terkait sosialisasi (pesta rakyat) untuk memilih figur pemimpin.
"Pemilih pemuda adalah pemilih yang menjadi harapan kita semua karena mereka baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, maka merupakan tanggung jawab kita semua untuk mengarahkan pemlih pemuda menjadi pemilih yang cerdas karena mereka mempunyai idealisme dan keinginan yang besar agar ada perbaikan dalam pemerintahan untuk 5 tahun kedepan, ungkap nya.(Pras)
Tags:
Politik