Padang (SUMBAR) ,CR - Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt
Marajo melarang iklan rokok beredar di daerahnya mulai 2018. Larangan itu
didukung penuh oleh generasi muda Kota Padang. Dukungan tersebut dideklarasikan
ratusan pelajar SMP dan SMA se-Kota Padang dalam ikrar yang disampaikan pada
Peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia di Tugu Merpati Perdamaian Pantai Muaro
Lasak, Rabu (31/5).
Pada deklarasi tersebut terdapat empat poin utama yang dibacakan. Yaitu
mendukung komitmen Walikota Padang untuk melarang iklan, promosi, sponsor
perusahaan rokok, dan menyatakan penolakan menjadi target industri rokok.
Kemudian menyatakan komitmen gerakan muda tolak jadi target untuk lebih peduli terhadap
dampak rokok. Serta mengajak anak muda di Padang mendukung Presiden Joko Widodo
mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) guna melindungi
pelajar dari bahaya rokok.Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo di
depan seluruh generasi muda menyampaikan komitmennya akan melarang segala
bentuk iklan rokok mulai 2018 nanti. Hal ini dimaksudkan agar hadir generasi
yang sehat dan berkualitas, serta terbebas dari rokok.
"Apalagi kita akan meraih bonus demografi, di mana usia produktif akan
mendominasi jumlah penduduk di Indonesia pada 2020 nanti," ungkapnya.
Walikota pun tak cemas akan kehilangan potensi pendapatan asli daerah dari
iklan rokok. Menurutnya, masih banyak sumber pemasukan lain untuk PAD Kota
Padang. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferry Mulyani Hamid
mengatakan, Padang sudah memiliki payung hukum pelarangan iklan rokok yaitu
Perda Nomor 24 tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
"Kami optimis pada 2018 pelarangan iklan rokok dapat diterapkan,"
katanya.
Manajer Program LSM Ruandu Foundation, Wanda Leskmana mengatakan kegiatan
ini diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kota Padang dengan tema
"Mempersiapkan Bonus Demografi Untuk Mewujudkan Masyarakat Padang Yang
Sehat dan Berkualitas dan Keren Tanpa Rokok".
"Kami mendukung komitmen Pemko Padang untuk melarang iklan rokok pada
2018 sebagai upaya melindungi pelajar dari dampak rokok," sebutnya.
"Kami mengajak seluruh pelajar untuk menolak menjadi target industri
rokok, mari bergerak bersama," imbuh perwakilan Gerakan Muda Tolak Jadi
Target, Annysa Kurnia Sandra.
Annysa mengatakan selama bulan Ramadan, "Gerakan Muda Tolak Jadi
Target" menggelar safari dengan berkunjung ke sepuluh masjid dan sepuluh
sekolah untuk menyosialisasikan dampak rokok pada peserta Pesantren Ramadan.Usai
menggelar deklarasi ratusan pelajar juga membubuhkan tanda tangan penolakan
jadi target rokok, membagikan media komunikasi informasi dan edukasi dampak
rokok kepada masyarakat, serta menampilkan pameran foto kampanye tolak jadi
target dan berbuka puasa bersama.(Jr*/Ch)
Tags:
Padang