PADANG(Sumbar),CR-Walikota Padang H.
Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan kegusarannya terkait perilaku
"ngelem" dan tawuran di kalangan remaja. Belakangan kasus ini menjadi
perhatian Pemerintah Kota Padang bersama jajaran kepolisian karena merusak
generasi penerus bangsa.
"Menghisap lem merek tertentu dapat merusak
langsung sel-sel pada otak anak-anak. Ini berbahaya bagi perkembangan anak-anak
yang merupakan generasi penerus bangsa, " kata
Mahyeldi dalam acara peringatan isra mi'raj yang dihadiri 1.200 guru PAUD, SD
dan SMP sekecamatan Koto Tangah di Masjid Raya Balai Gadang, Sabtu (6/5/2017).
Menurut Mahyeldi, kasus ini harus menjadi
perhatian bersama, bukan saja para orang tua dan guru, terlebih polisi pamong
praja (Pol PP) dan pihak kepolisian. "Pencegahan terhadap anak-anak ngelem
ini harus dilakukan bersama guna menyelamatkan generasi bangsa, " kata
Mahyeldi. Perilaku ngelem menurut Mahyeldi juga sama berbahaya dengan tawuran
antar belajar karena menunjukkan kerusakan karakter. Anak-anak yang masih
berseragam SMP ini terlihat begitu beringas dan siap menghabisi lawan dengan
senjata tajam jenis parang dan samurai yang mereka bawa.
"Ngelem dan tawuran ink sama-sama berbahaya.
Karakter generasi penerus bangsa jadi rusak," katanya. Walikota juga
memepertanyakan pihak yang peduli perlindungan konsumen, terkait beredarnya
jenis lem yang sangat berbahaya bila aromanya terhisap manusia. " Yang
herankan, pihak yang peduli konsumen kenapa bungkam dengan adanya produk
seperti ini? " sergahnya. Walikota yang juga ulama ini menekankan,
kepedulian terhadap generasi penerus bangsa dalam rangka mempersiapkannya jadi
pemimpin di masa datang adalah kewajiban sesuai ajaran Islam. Sebaliknya, bila
meninggalkan generasi yang lemah maka adalah awal dari kehancuran suatu bangsa.
Terlebih, menurut data demografi, dua dekade ke
depan bangsa Indonesia mendapatkan bonus kependudukan yang tidak dimiliki
bangsa manapun di dunia. Bonus itu adalah penduduk usia muda melebihi 60 persen
dari jumlah penduduk. Ini akan mampu membawa kejayaan bangsa Indonesia
dibanding bangsa lain. "Tepatnya menjelang 100 tahun kemerdekaan RI, kita
memiliki penduduk usia muda melebihi 60 persen, " ulasnya. Pada kesempatan
ini Camat Koto Tangah Syahrul mengatakan, peringatan israk mi'raj ini sekaligus
jadi ajang silaturahim para guru. Sekaligus mendapatkan arahan dari Walikota
Padang untuk motivasi dalam mengajar. "Selain silaturahim, para guru juga
mendapatkan motivasi dalam mengajar, " ujar Syahrul. (DU/Yz/Tf/Ch/wt )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar