Pasaman(SUMBAR),CR- Informasi yang berhasil dihimpun jajaran awak media dari Sebagian warga Tanjung Alai Nagari Pauh Kecamatan Lubuk Sikaping Pasaman khususnya kaum Lanjut Usia (Lansia) mengeluhkan saat tidak menerima bantuan beras raskin lagi, sebab pada tahun sebelumnya mereka termasuk Keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan raskin sebagaimana mestinya, kini jorong setempat tidak membagikannya tanpa alasan yang jelas. beberapa warga penerima mamfaat program raskin yang tidak mendapatkan bantuan raskin tahun ini. Mereka itu terdiri dari beberapa orang yang sudah berumur lansia di kejorongan Tanjung Alai menuntut keadilan atas tindakan yang dilakukan oleh jorong setempat.
Bahkan sampai saat ini saya belum juga dapat
bantuan raskin itu pak, padahal tahun dulu saya kan menerima raskin. Meskipun
raskin nya tidak seberapa tapi kami sangat butuh, sebab umur saya sudah tua,
dan saya tidak sanggup bekerja lagi, berjalan saja sudah payah, kalau seperti
ini bagaimana mau makan lagi, apalagi saat ini sudah memasuki bulan ramadhan
pak,” kata nenek itu dengan berlinang air mata. Jumat, (25/5).
Dewi (75) warga Tanjung Alai juga mengakui, pada tahun 2017 ini, beberapa
orang di daerah tempat tinggalnya termasuk Ia sendiri sama sekali tidak
mendapat yang namanya program bantuan beras raskin. Sementara jorong setempat
sudah selesai membagikan bantuan program raskin tersebut.
“Awalnya ketika ada kabarnya bantuan raskin akan
turun, dan yakin jorong setempat akan membagikan raskin tersebut pada penerima
mamfaat program raskin. Saat itu Ia mengaku merasa sangat senang mendapat
informasi itu. Perasaan bangga saat itu minta ampun apalagi ditambah sudah
hampir 6 bulan lamanya bantuan raskin itu tidak diterimanya.
“Namun kenyataannya, ketika mendengar namanya
tidak termasuk yang di rekap jorong, dia sangat bersedih bahkan tidak yakin
atas kebijakan itu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Apalah daya seorang nenek yang
sudah berumur tua tidak bisa berbuat apa, apalagi disaat mendengar kenyataan
itu saya sangat kecewa, saya tidak tahu lagi mau bilang apa, dengan apa lagi
saya untuk menyambung hidup kalau tidak dari perhatian keluarga, pemerintah dan
orang lain.
Senada dengan warga lainnya Upiak Lua (82)
mengatakan, tahun ini penerima mamfaat program raskin tidak diperolehnya dan
juga tidak dilibatkan saat pembagian raskin pada tahun ini. Padahal pada
tahun-tahun sebelumnya dia mengakui masih dilibatkan dan masih dibantu 1 karung
beras raskin dan masih dibagikan jorong setempat pada sebelumya.
“Tanpa alasan yang jelas, jorong setempat tidak
memberikan bantuan raskin lagi pada saya. Perhatian jorong dan Pemerintah
Daerah tidak peduli lagi terhadap kami yang sudah berumur lansia, dan kami ini
sudah nenek-nenek yang sudah sepatutnya dibantu dan diperhatikan oleh
pemerintah daerah,” katanya dengan nada serak.Ia mengatakan, pada tahun 2016
kemarin dirinya beserta keluarganya masih dibantu 1 karung beras raskin,
walaupun saat itu jumlahnya dikurangi oleh oknum jorong 1 liter perkarung.
“Tapi kini bialah dikurangi pak jorong 2 liter
sampai 3 liter kami ikhlas pak, asalkan ado nan ka dimakan pak,” ungkapnya.Selain itu, salah seoroang pemuda setempat di
Jorong Tanjung Alai yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, ia sendiri
juga sudah mendengar keluhan-keluhan dari masyarakat setempat terhadap
ketimpangan dan ketidakadilan saat pembagian beras raskin yang dilakukan oleh
pihak jorong Tanjung Alai tersebut.Ia mengungkapkan, dimana seharusnya yang
layak mendapat bantuan beras raskin itu adalah orang yang layak, terdaftar dan
diprioritaskan, namun saat pembagian raskin tahun ini sama sekali tidak sesuai
dengan yang di prioritaskan dan kelayakannya.
“Bahkan saat ini yang sudah terjadi, dimana orang
yang mampu dan bisa dibilang kaya yang mendapatkan raskin tersebut. Dan
sebagian lagi dalam satu keluarga itu ada yang mendapatkan 3 karung beras
raskin,” ungkap Pemuda Setempat saat mendampingi awak media di lokasi.
Ia menambahkan, kita tahu siapa saja yang
mendapatkan bantuan dikampung ini, hanya orang yang keluarga mampu yang
mendapatkannya, termasuk orang-orang kelurga jorong setempat, bahkan keluarga
kandung jorong ada yang menerima.
“Ada warga lain keluarga jorong yang berada
diluar kenagarian Pauh yang sama sekali bukan termasuk warga kejorongan Tanjung
Alai dan Kenagarian Pauh menerima bantuan raskin. Perbuatan inikan sudah sangat
keterlaluan dan tidak peduli terhadap warga miskin juga lansia,” ujarnya.Kemudian
ia mengatakan, Diperparah lagi saat Ia mengetahui oknum jorong itu diduga
menjual beras raskin kepada beberapa kawannya sendiri yang memiliki hewan peliharaan
jenis anjing dan berprofesi sebagai pemburu didaerah itu.
“Diduga raskin tersebut dijual oleh oknum jorong
setempat kepada pemilik anjing di daerah itu untuk makanan anjing. Kejadian ini
tidak mengada-ngada, hal ini sudah benar terjadi, bahkan masyarakat sudah tau
perbuatan jorong tersebut,” katanya.Dengan kejadian seperti itu, Ia bersama warga
Lansia yang tidak menerima jatah raskin sangat berharap kepada pemerintah
daerah agar menanggapi keluhan masyarakat tersebut, dan pemangku kebijakan di
bisa memberikan pemahaman kepada setiap jorong bagaimana tugas dan fungsi
jorong sebagaimana mestinya.Sementara itu, Jorong Tanjung Alai, Rafdinal saat
ditemui sejumlah awak media untuk diminta keterangan terkait persoalan itu,
Rafdinal mengatakan, dirinya membantah atas tudingan yang diberikan warga
kepadanya.
“Pasalnya, Saya sebagai kepala Jorong setempat
sudah membagikan bantuan raskin sesuai dengan daftar penerima mamfaat program
raskin bulan Januari s/d Maret , bahkan saya tidak ada memotong-motong jatah raskin
seperti yang diduga warga kepada saya dan ia juga membantah atas tudingan warga
yang mengatakan menjual raskin kepada orang lain dan itu sama sekali tidak
benar,” katanya kepada jajaran awak media di depan kantor wali nagari Pauh.Kemudian,
raskin diduga dijual untuk makanan anjing, dirinya juga membantah keras tentang
hal itu. “Itu bohong dan berusaha menjatuhkan saya, ini fitnah,” katanya
sembari tergesa-gesa mau pergi dengan alasan ada urusan penting. (Al*)
Tags:
Pasaman