JAKARTA,CR– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan permohonan maafnya atas molornya pembuatan KTP-el. Penyebab molornya pembuatan KTP-el karena blanko yang habis.
Pernyataan ini disampaikan Tjahjo saat memberikan arahan di sidang pleno Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017. Tjahjo juga memberikan penjelasan perkembangan terakhir soal KTP-el.
Menurutnya, saat ini tercatat hampir 96,54 persen dari penduduk Indonesia sudah merekam data untuk KTP-el. Persoalan dalam perekaman KTP-el terjadi karena adanya warga yang pindah alamat namun tidak menyertakan lampiran kepindahannya.
"Setelah enam bulan kita cek betul, kita sudah hampir 96,54 persen dari target jumlah penduduk kita yang 178 juta sudah merekam data tunggal," kata Tjahjo di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (29/3).
"Data tunggal memang menjadi problem (masalah) bagi masyarakat yang pindah alamat dan tidak menyertakan lampiran kepindahannya. Mereka tidak akan bisa mendapatkan data tunggal," lanjutnya.
Tjahjo lantas meminta maaf terkait molornya pembuatan KTP-el. Karena selama dua tahun ini sudah ada sekitar 4,5 juta WNI yang sudah lengkap datanya, namun belum mendapat KTP-el.
"Saya mohon maaf selama dua tahun ini masih ada 4,5 juta WNI yang sudah lengkap datanya, tapi belum dapat menerima blanko KTP-el karena habis. Karena tender tahun 2016 saya batalkan, walaupun Ibu Menkeu (Menteri Keuangan) tidak mengurangi anggaran, tapi saya nggak sreg," ujar Tjahjo.
Karena itu, Tjahjo mengatakan dirinya sudah menandatangani kontrak untuk blanko KTP-el pada bulan Maret ini. DKI menjadi daerah yang diprioritaskan karena masih ada Pilkada Serentak putaran kedua. Sementara wilayah lain akan menyusul pada bulan April nanti.
"Masih ada 25,9 juta yang harus cetak. Akhirnya kita teken kontrak pada minggu ketiga bulan Maret. Satu minggu terakhir kita drop dulu di DKI karena Pilkada. Bulan April bisa kita drop ke seluruh wilayah Indonesia," papar Tjahjo.
Dia menargetkan 178 juta dari sekitar 257 juta penduduk Indonesia memiliki KTP-el. Pada bulan April mendatang, ada sekitar 7 juta warga yang akan mendapat KTP-el.
"Memang dari 257 juta data penduduk, kita harapkan 178 jutaan ini adalah penduduk yang wajib punya KTP-el. Per April kita cetak 7 juta, setiap tahun akan kita tambah lagi," pungkasnya.
Sumber :detik.com
Pernyataan ini disampaikan Tjahjo saat memberikan arahan di sidang pleno Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017. Tjahjo juga memberikan penjelasan perkembangan terakhir soal KTP-el.
Menurutnya, saat ini tercatat hampir 96,54 persen dari penduduk Indonesia sudah merekam data untuk KTP-el. Persoalan dalam perekaman KTP-el terjadi karena adanya warga yang pindah alamat namun tidak menyertakan lampiran kepindahannya.
"Setelah enam bulan kita cek betul, kita sudah hampir 96,54 persen dari target jumlah penduduk kita yang 178 juta sudah merekam data tunggal," kata Tjahjo di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (29/3).
"Data tunggal memang menjadi problem (masalah) bagi masyarakat yang pindah alamat dan tidak menyertakan lampiran kepindahannya. Mereka tidak akan bisa mendapatkan data tunggal," lanjutnya.
Tjahjo lantas meminta maaf terkait molornya pembuatan KTP-el. Karena selama dua tahun ini sudah ada sekitar 4,5 juta WNI yang sudah lengkap datanya, namun belum mendapat KTP-el.
"Saya mohon maaf selama dua tahun ini masih ada 4,5 juta WNI yang sudah lengkap datanya, tapi belum dapat menerima blanko KTP-el karena habis. Karena tender tahun 2016 saya batalkan, walaupun Ibu Menkeu (Menteri Keuangan) tidak mengurangi anggaran, tapi saya nggak sreg," ujar Tjahjo.
Karena itu, Tjahjo mengatakan dirinya sudah menandatangani kontrak untuk blanko KTP-el pada bulan Maret ini. DKI menjadi daerah yang diprioritaskan karena masih ada Pilkada Serentak putaran kedua. Sementara wilayah lain akan menyusul pada bulan April nanti.
"Masih ada 25,9 juta yang harus cetak. Akhirnya kita teken kontrak pada minggu ketiga bulan Maret. Satu minggu terakhir kita drop dulu di DKI karena Pilkada. Bulan April bisa kita drop ke seluruh wilayah Indonesia," papar Tjahjo.
Dia menargetkan 178 juta dari sekitar 257 juta penduduk Indonesia memiliki KTP-el. Pada bulan April mendatang, ada sekitar 7 juta warga yang akan mendapat KTP-el.
"Memang dari 257 juta data penduduk, kita harapkan 178 jutaan ini adalah penduduk yang wajib punya KTP-el. Per April kita cetak 7 juta, setiap tahun akan kita tambah lagi," pungkasnya.
Sumber :detik.com
Tags:
Nasional